Tugas :
Kelompok
M. K : Kewirausahaan
Strategi menangkap peluang usaha
Kelompok 4
Kartini kadir
Andi Febriana Amalia
Nursinar
Andi Rezky Ayulestari
Suwandi
Supriani
PENDIDIKAN SOSIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
STRATEGI MENANGKAP
PELUANG USAHA
Menjadi
wirausaha memang belum menjadi pilihan banyak orang. Apalagi bagi yang terbiasa
bekerja kantoran. Namun dari fenomena yang ada, banyak orang sukses justru
memulainya karena melakukan entrepreneur / wirausaha.
Biasanya
seseorang melakukan pilihan tersebut karena didasarkan karena beberapa
pertimbangan. Mungkin karena pekerjaan kantor sudah tidak menarik lagi atau
mereka ingin mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya.
Akhirnya
setelah melakukan berbagai perenungan, mulailah mereka membuka usaha sendiri.
Namun untuk melakukan semua itu tak semudah yang diharapkan, karena banyak hal
yang harus dipelajari untuk melakukan tantangan baru tersebut.
Secara alamiah tiap kegiatan bisnis
pasti mengandung resiko untung atau rugi. Dengan menyadari kenyataan ini maka
proses untuk memilih bisnis yang akan dijalankan akan lebih mudah untuk Anda.
Kunci dalam memilih jenis usaha yang
akan dijalankan adalah jangan terlalu fokus pada jenis usahanya, melainkan
lebih memberi perhatian kepada kesiapan mental Anda sendiri. Dengan kata lain
apapun jenis usaha yang Anda pilih pada dasarnya tidak menjadi masalah benar,
karena Anda sendirilah faktor utama yang menentukan sukses tidaknya bisnis
Anda.
A.
Mengetahui
dalam memilih jenis usaha
1.
Menyukai bisnis yang dipilih
Anda bisa mulai
mencoba membuka usaha yang sesuai dengan hobi atau kesukaan Anda. Karena kalau
sudah suka, Anda tidak akan cepat bosan dan mudah menyerah menjalankannya
walaupun mungkin di masa-masa awal akan ada banyak tantangan.
Jangan pernah meremehkan kata
bahagia dalam bisnis??! Anda harus merasa bahagia dengan bisnis Anda jika
menginginkan usaha itu sukses. Mengapa? Karena dengan melakukan pekerjaan yang
disenangi, Anda akan :
·
melakukan pekerjaan yang lebih baik
kepada para pelanggan
·
merasa lebih senang, serta
·
mendapat lebih banyak pendapatan
karena pelanggan yang dihubungi akan membeli lebih banyak
2. Keahlian yang paling dikuasai
Dengan
mencoba membuka usaha yang memang sudah Anda kuasai bidangnya. Walaupun belum
berpengalaman berwirausaha, tapi saya yakin Anda memiliki keahlian yang bisa
dimanfaatkan.
Keahlian
tidak harus selalu berhubungan dengan bakat dan hobby seperti menjahit,
memasak, melukis, atau menyanyi.
Sesuatu
pekerjaan yang kita ketahui seluk beluknya dan terbiasa melakukannya bisa
dianggap sebagai keahlian kita. Misalnya jika Anda adalah seorang agen
asuransi, broker property, atau seorang account executive, maka Anda mungkin
ahli dalam berkomunikasi dengan orang lain dan tidak sulit bagi Anda untuk
memasarkan sesuatu karena sudah terbiasa melakukannya. Temukanlah sesuatu dalam
pekerjaan sehari–hari Anda yang sangat Anda kuasai, dan lihatlah apakah
keahlian Anda dapat mendukung bisnis pilihan Anda.
3.
Pilihan situasi kerja yang disukai
Setiap
jenis usaha mempunyai situasi kerja yang berlainan yang menjadi dasar
berjalannya bisnis tersebut. Untuk memilih yang cocok dengan Ada maka carilah
situasi kerja bisnis yang sesuai dengan karakter Anda. Jika Anda lebih menyukai
bekerja sendirian, pilih usaha yang membuat Anda jarang bertemu dengan orang
lain.
Usaha
seperti ini memberi kebebasan pribadi lebih leluasa. Bila Anda lebih menyukai
tinggal di rumah untuk melakukan pekerjaan, pilihlah usaha yang tidak
mengharuskan meninggalkan rumah. Anda dapat aktif bekerjasama dengan para
pelanggan, jika Anda mau. Tapi bila Anda menyukai bekerja di luar rumah,
pilihlah usaha yang memungkinkan Anda pergi ke tempat kerja yang berbeda-beda
4. Telusuri kemana uang Anda pergi
Cara
lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menelusuri kemana uang Anda pergi
selama ini. Tujuan membuka usaha ini adalah untuk menambah penghasilan bukan,
maka Anda perlu melihat bagaimana caranya uang berputar. Berpindah tangan dari
konsumen ke penjual, agen, produsen dan seterusnya.
Coba
lihat bahwa Anda selama ini mengeluarkan uang untuk membeli buku, foto kopi,
makan, kos, transport dan sebagainya. Teliti satu persatu arus uang yang sudah
Anda keluarkan pada sopir angkot, pengusaha makanan, toko buku dan sebagainya.
Mungkin ada salah satu celah dimana Anda bisa menikmati keuntungan dari arus
uang tadi.
5. searching / mencari peluang usaha
Rajin-rajinlah
mengikuti berita tentang kesempatan berwiraswasta. Simaklah segala bentuk
iklan, yang memungkinkan usaha berwiraswasta. Gampangnya, ikuti saja iklan
kecik,dan jasa, kursus, lowongan pekerjaan, iklan tentang rumah makan, pameran
dagang dan lainnya
Bersilaturrahmi,
hal ini sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam, apalagi dalam urusan
mencari rezeki, hanya tentu saja niatnya harus karena Allah, bukan semata-mata
berniat untuk urusan yang lain. Bersilaturrahmi bisa dilakukan dengan
teman-teman atau kenalan baru Anda, dengan saudara, atau dengan siapa saja,
apalagi jika mereka orang-oragng yang bergerak dalam dunia usaha. Ungkapkan
kepada mereka mengenai keinginan Anda untuk mencari produk atau usaha tertentu
Sebelum
menentukan salah satu jenis usaha yang paling tepat, maka lakukan analisis
terhadap daftar usaha tersebut, untuk memudahkan peluang usaha mana yang akan
Anda pilih.
·
Analisa Sektor Usaha. Apakah sektor usaha
tersebut merupakan salah satu dari keinginan Anda. Beri urutan, dan usaha yang
paling Anda minati letakkan di urutan paling atas.
·
Analisa Modal Usaha. Berapa besar modal
yang diperlukan untuk usaha tersebut. Berapa modal yang Anda miliki, atau
berapa modal dari sumber lain.
·
Analisa Keuntungan. Berapa besar
keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha tersebut berkaitan dengan seberapa
besar kebutuhan hidup Anda. Kalau masih kurang, masih bisakah memilih usaha
lain atau menambahkan jenis usaha yang lain.
·
Analisa prospek. Pelajari keadaan
jenis usaha tersebut saat ini dan untuk masa yang akan datang. Dari sekian
daftar usaha, mana yang memberikan prospek terbaik.
Sebelum mengambil keputusan
terakhir, cobalah periksa kembali kriteria dari setiap pilihan. Tanyakan kepada
orang-orang yang telah berpengalaman, serta mintalah pendapatnya mana kira-kira
usaha yang paling tepat dan sesuai bagi Anda beserta alasannya.
B.
Sumber-sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide
disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah
dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara
Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk
dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus
menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal
perilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu
diperhatikan:
·
Permintaan
terhadap barang/jasa yang dihasilkan
·
Waktu
penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang,
sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang
meliputi aspek:
·
Analisis
demografi pasar
·
Analisis
serta tingkah laku pesaing
·
Analisis
keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang. Wirausaha
harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
·
Kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru
·
Pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
·
Dukungan
keuangan
·
Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing
untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat
diperoleh dengan cara (Zimmerer):
·
Produk
baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
·
Kerugian
teknik harus rendah
·
Bila
pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
·
Pesaing
tidak memiliki teknologi yang canggih
·
Pesaing
sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
·
Perusahaan
baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin
Terjadi Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan
posisi pasarnya:
·
Kesamaan
dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
·
Tingkat
keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
·
Seberapa
besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam
proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang
timbul akibat ketidakcukupan dana.
C.
Memahami penting bekal pengetahuan
dan kemampuan dalam mencapai keberhasilan kewirausahaan
Pada umumnya, wirausaha yang
memiliki kompetensi-kompetensi tersebut, cenderung berhasil dalam berwirausaha.
Oleh karena itu, bekal kewirausahaan yang berupa pengetahuan dan bekal
keterampilan kewirausahaan perlu dimiliki. Beberapa bekal pengetahuan yang
perlu dimiliki misalnya:
a.
Bekal
pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang ada
disekitarnya.
b.
Bekal
pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
c.
Pengetahuan
tentang kepribadian dan kemampuan diri.
d.
Pengetahuan
tentang manajemen dan organisasi bisnis.
e.
Pengetahuan
tentang siapa konsumennya.
Dalam lingkungan usaha yang
semakin kompetitif, pengetahuan keahlian dalam bidang perusahaan yang dilakukan
mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha. Pengetahuan keahlian dalam bidang
perusahaan itu di antaranya pengetahuan tentang pasar dan strategi
pemasarannya, pengetahuan tentang konsumen (pelanggan), pengetahuan tentang
pesaing, baik yang baru masuk maupun yang sudah ada, pengetahuan tentang
pemasok (suplier), pengetahuan tentang cara mendistribusikan barang dan jasa
yang dihasilkan, termasuk kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan,
mengidentifikasi segmentasi, dan motivasinya. Di samping itu, sangat penting
pengetahuan spesifik seperti pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan
pembukuan, jadwal produksi, manajemen personalia, manajemen keuangan,
pemasaran, dan perencanan.
Bekal pengetahuan saja tidaklah
cukup jika tidak dilengkapi dengan bekal keterampilan. Beberapa hasil
penelitian terhadap usaha kecil menunjukkan bahwa sebagian besar wirausaha yang
berhasil cenderung memiliki tingkat keterampilan khusus yang cukup. Beberapa
keterampilan yang perlu dimiliki itu di antaranya:
a.
Keterampilan
konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko.
b.
Keterampilan
kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
c.
Keterampilan
dalam memimpin dan mengelola.
d.
Keterampilan
berkomunikasi dan berinteraksi, dan
e.
Keterampilan
teknik dalam bidang usaha yang dilakukan.
Pengetahuan, keterampilan, dan
kamampuan kewirausahaan itulah yang membentuk kepribadian wirausaha. Menurut
Dan Bradstreet (1993), pengusaha kecil harus memiliki kepribadian khusus yaitu
penuh pendirian, realistik, penuh harapan, dan penuh komitmen. Modal yang
cukup, bisa diperoleh apabila perusahaan mampu mengembangkan hubungan baik
dengan lembaga-lembaga keuangan, karena dengan hubungan baik itulah akan
menambah kepercayaan dari penyandang dana. Penggunaan dana tersebut harus
efektif agar memperoleh kepercayaan yang terus menerus. Menurut Ronald J. Ebert
(2000:117) bahwa efektivitas wirausahawan tergantung pada keterampilan dan
kemampuan. Keterampilan dasar manajemen (Basic Management Skill) tersebut meliput:
1.
Technical
Skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas
khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
2.
Human
Relations Skill,
yaitu keterampilan untuk memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi dengan
orang lain dalam organisasi.
3.
Conceptual
Skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, untuk
mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat siatuasi
luar. Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar
baru dan menghadapi tantangan.
4.
Decision
Making Skill, yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara
bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahapan
utama dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a.
merumuskan
masalah, mangumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif pemecahannya;
b.
mengevaluasi
setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik;
c.
mengimplementasikan
alternatif yang terpilih, menindaklanjutinya secara periodik, dan mengevaluasi
keefektifan yang telah dipilih tersebut.
5.
Time
Management Skill,
yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur waktu seproduktif mungkin.
Kemampuan mengusai persaingan,
merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis. Wirausaha harus
mengetahui kelemahan dan kekuatan sendiri, dan kekuatan serta kelemahan yang
dimiliki persaing. Seperti dikemukakan Dan & Bradstreet (1993): "My
best advice for competing successfally is to find your own distinctive niche in
the market-place". Seorang wirausaha harus
memiliki keunggulan yang merupakan kekuatan bagi dirinya dan harus memperbaiki
kelemahan agar menghasilkan keunggulan. Kelemahan dan kekuatan yang kita miliki
atau kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing merupakan peluang yang harus
digali. Kekutan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan tersebut biasanya tampak dalam
berbagai hal, misalnya dalam pelayanan, harga barang, kualitas barang,
distribusi, pormosi, dan lain-lain. Variabel-variabel dalam bauran pemasaran (marketing mix) secara strategis pada umumnya
bisa dijadikan peluang. Semua informasi tentang kekuatan dan kelemahan
perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari pelanggan,
karyawan, lingkungan sekitar, distributor, laporan rutin, periklanan, dan
pameran dagang.
Jelaslah bahwa kemampuan
tertentu mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha. Seperti telah dikemukakan
dalam Small Busines Development Centre (5-6) bahwa wirausaha yang berhasil
ada lima kompetensi yang merupakan fungsi dari kapabilitas yang diperlukan,
yaitu technical, marketing, financial, personnel, and management. Wirausaha sebagai manajer dan sekaligus sebagai pemilik perusahaan
dalam mencapai keberhasilan usahanya harus memiliki pengetahuan, keterampilan
dan sikap, tujuan, pAndai mencari peluang, dan adaptif dalam menghadapi
perubahan. Menurut "Small Business
Development Center", bahwa untuk mencapai
keberhasilan usaha yang dimiliki sendiri, sangatlah tergantung pada:
1.
Individual
skills and attitudes,
yaitu keterampilan dan sikap individual.
2.
Knowledge
of business,
yaitu pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan.
3.
Establishment
of goal, yaitu kemantapan dalam
menentukan tujuan perusahaan.
4.
Take
advantages of the apportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang-peluang.
5.
Adapt
to the change,
yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
6.
Minimize
the threats to business,
yaitu kemampuan untuk meminimalkan ancaman terhadap perusahaan.
KESIMPULAN
Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis
sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai
bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa?
Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain,
kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh karena itu, sangat
masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat
dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat
langkah bisnis Anda ini bisa sukses.
DAFTAR PUSTAKA